Showing posts with label Sam Kok. Show all posts
Showing posts with label Sam Kok. Show all posts

Tuesday, 4 August 2015

Mempelajari Kebudayaan Peranakan Tionghoa Lewat Wayang Potehi Gudo

Wayang Potehi adalah salah satu kesenian dari daratan Tiongkok yang sudah lama di kenal di Nusantara.  Pertunjukan ini biasanya dibawa oleh komunitas totok dan peranakan Tionghoa yang sudah tinggal di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur selama ratusan tahun.
Wayang Potehi awalnya hanya dipertunjukan di klenteng-klenteng sebagai bagian dari ritual pemujaan, namun kini komunitas Tionghoa di Jawa tak hanya menjadikan wayang ini sebagai ritual pemujaan kepada para dewa dan arwah leluhur belaka, tapi juga bisa menjadi sarana bagi hiburan rakyat.
Dalam prakteknya, pertunjukan wayang ini sangat identik dengan Negeri Tiongkok, karena itu seni pertunjukan ini banyak menyajikan cerita-cerita kepahlawanan Tiongkok masa lalu. Seperti Sie Jin Kwie Ceng Tang, Sie Jin Kwie Ceng See, Sam Kok (San Guo Yen I) atau juga Sun Go Kong (Sun Wukong). Tapi tak jarang juga mereka menyajikan cerita drama mengharukan semacam San Pek Eng Tay yang terkenal dari Negeri Mao Tze Dong (Mao Tse Tung) ini.
Dengan mempelajari kesenian wayang ini, sedikit banyak kita bisa belajar soal kebudayaan kaum peranakan di Tanah Jawa, walaupun belum sempurna benar.
Dari sekian banyak jenis wayang Potehi, wayang Potehi yang ada di kawasan Gudo, Jawa Timur selalu disebut-sebut sebagai pagelaran wayang Potehi yang paling mendarah daging. Namun sayang tak banyak literatur yang bisa membeberkan sejarah panjang tentang asal-muasal kesenian ini.
Karena itu, kehadiran buku ini diharapkan mampu menguraikan tentang beberapa aspek seperti riwayat peranakan Tionghoa di Indonesia, sejarah Kota Gudo, sejarah wayang Potehi sebagai seni pertunjukan dan upaya pengembangannya. Buku ini kian menarik karena dilengkapi oleh foto-foto yang berkualitas.()


Judul: Wayang Potehi Gudo (Hardcover)
Penulis: Dwi Woro Retno Mastuti
Penerbit: Sinar Harapan dan Indonesia Shangbao
Tebal: xxviii + 145 hal
Kondisi : Baru 100 %
Harga Normal : Rp 250.000
Harga Diskon : Rp 200.000 (belum termasuk ongkos kirim)
Pemesanan : SMS 085920713061 atau email bukuklasik@gmail.com

Sunday, 19 July 2015

Menjerat Ahli Strategi Khong Beng dalam Pernikahan

Khong Beng atau Zhuge Liang adalah salah satu tokoh sentral dalam roman klasik Sam Kok. Kepiawaiannya dalam mengatur strategi perang membuat majikannya Lauw Pi meraih beberapa kali kemenangan. Bahkan Lauw Pi akhirnya bisa mendirikan sebuah kerajaan baru setelah keruntuhan Dinasti Han. Kecerdikan dalam mengelabuhi lawannya, kerap membuat lawannya seperti Co Coh jadi gregetan.
Kalau ditanya bagaimana Khong Beng dan peranannya dalam Sam Kok, jelas ada banyak sekali orang yang mampu membeberkan kehebatannya. Namun tak banyak orang yang mengetahui bagaimana kehidupan percintaan pribadi si tokoh.
Kisah perkawinan Khong Beng ini dimulai ketika Dinasti Han yang berkuasa tahun 206 Sebelum Masehi sampai 220 Masehi  mulai mengalami masa-masa kejatuhan. Di mana para Thay Kam begitu berkuasa dan menggerogoti kekuasaan kaisar. Saat itu ada seorang menteri setia yang bernama Ui Sin Gan yang setia mengajukan petisi agar kaisar tidak menuruti semua kata-kata para Thay-kam. Karena petisi itu, para Thay-kam akhirnya berusaha menyingkirkan sang menteri setia, bahkan menghasutnya di depan kaisar.
Karena posisinya terdesak, Ui Sin Gan dan puterinya Ui Giok Eng terpaksa harus menyingkir dari ibu kota. Berbagai kesulitan pun harus dialami oleh puteri Ui Sin Gan ini sampai dia harus terpisah dengan puterinya.
Sang puteri pun terjerat masuk perangkap para germo. Beruntung dia berhasil selamat dari jerat itu. Ui Giok Eng pun terpaksa tinggal di sebuah keleteng. Beruntung dia berhasil diselamatkan oleh seorang cendikiawan dan berusaha dijodohkan dengan seorang ahli strategi yang bernama Khong Beng.
Namun kisah percintaan antara Khong Beng dan Ui Giok Eng tak berlangsung mulus. Karena sang ahli strategi ini tak serta merta mau dijodohkan dengan puteri menteri setia Dinasti Han ini. Para sahabat Khong Beng yang kecewa dengan penolakan itu, berusaha menjebak Khong Beng agar bisa menikah dengan Ui Giok Eng. Karena telah terjebak, Khong Beng pun terpaksa melamar sang gadis. ()


Judul : Perkawinan Khong Beng
Diceritakan Kembali Oleh : Marcus A. S.
Penerbit :  MARWIN
Harga Normal : Rp 40.000
Harga Diskon : Rp 25.000 (belum termasuk ongkos kirim)
Pemesanan : WA /SMS 085920713061


Tuesday, 14 July 2015

Kisah Peralihan Tong Ciu Liat Kok dan Sam Kok



Dalam sastera Tiongkok, orang biasanya hanya mengenal kisah Sam Kok atau San Guo Yen I, Shui Hu Chuan, Beng Lee Kun, See Yu (Perjalanan ke Barat) atau Tong Ciu Liat Kok. Namun tak banyak orang yang melihat ada kisah-kisah sempalan lain dari daratan Tiongkok yang juga perlu mendapat perhatian seperti kisah Legenda Ular Putih, Han Kho Co atau kaisar pertama Dinasti Han yang merupakan cikal bakal kisah Sam Kok, serta kisah Tong See Han yang merupakan kisah peralihan dari kisah Tong Ciu Liat Kok menuju kisah Sam Kok.
Mengapa saya katakan bahwa kisah Tong See Han ini sebagai kisah peralihan dua roman besar ini, karena kisah ini dimulai dengan hadirnya seorang kaisar termasyhur Tiongkok yang bernama Cin Si Ong atau Qin Shi Huang (260-210 SM). Di kisah ini, digambarkan bagaimana Cin Si Ong menaklukkan 6 negara kecil dan mendirikan Kerajaan Cin yang kuat (kisah ini juga dibahas oleh roman klasik Tong Ciu Liat Kok).
Tak hanya menaklukkan Tiongkok, Cin Si Ong juga menyatukan negeri-negeri kecil ini menjadi sebuah negara yang besar. Meski dalam pemerintahannya, Cin Si Ong cenderung berlaku dengan tangan besi, tapi kalau mau jujur di masa pemerintahannya inilah Tiongkok bisa menciptakan monumen Tembok Besar yang sampai saat ini dikagumi hingga ke seluruh dunia.
Namun perlahan tapi pasti, kejayaan Dinasti Cin turun secara drastis dan membuat sejumlah negara kecil bangkit melawan dinasti ini. Pada saat pamor kerajaan ini menurun, muncul dua tokoh panglima yang gagah yakni Jenderal Hang Ie dan Lauw Pang. Kedua jenderal ini bahu-membahu untuk meruntuhkan Kerajaan Cin, walau akhirnya mereka pun bertempur dan pertempuran itu dimenangkan oleh Lauw Pang.
Setelah berhasil memenangkan semua peperangan itu, Lauw Pang kemudian mendirikan dinasti baru yang akhirnya dikenal sebagai Dinasti Han(247-195 SM). Lalu apa hubungannya dengan kisah Sam Kok? Memang secara persis tak ada hubungannya, namun karena sentral cerita dalam kisah Sam Kok adalah Dinasti Han, secara tidak langsung Tong See Han akan menjadi kisah antara yang patut dipertimbangan untuk disimak. Apalagi salah satu tokoh sentral Sam Kok yakni Lauw Pi disebut-sebut sebagai salah satu tokoh yang punya garis keturunan langsung dari Lauw Pang.   
Meski saat ini, dunia baru mengakui kehebatan roman sejarah Sam Kok terutama dalam bidang strategi dan taktik, sebenarnya roman Tong See Han pun tak kalah dalam serunya. Adu strategi dan taktik juga mewarnai perjalanan Lauw Pang dalam menaklukkan Negeri Tiongkok. Berbagai intrik dan jerat digunakan para tokoh yang ada dalam kisah ini untuk menggapai cita-citanya, termasuk ketika harus menyingkirkan sanak keluarga mereka sendiri.

Judul : Tong See Han (Hard Cover)
Diceritakan Kembali : Marcus AS
Penerbit : Suara Harapan Bangsa
Harga Normal : Rp 150.000
Harga Diskon : Rp 120.000 (belum termasuk ongkos kirim)
Kondisi : Baru 100 %
Pemesanan : WA /SMS 085920713061 atau bukuklasik@gmail.com

Wednesday, 18 February 2015

Belajar dari Kisah Keruntuhan Tiga Negara (Sam Kok)



Kisah Sam Kok adalah kisah epos perjuangan dari Negeri Tiongkok yang begitu termasyhur. Ada banyak strategi, taktik dan intrik yang ada di dalamnya. Penuh emosi, greget dan bahkan kemarahan ketika kita menyaksikan kekejaman yang dilakukan tokoh Co Coh (Cao Cao). Atau kita bisa melihat kecerdikan Khong Beng (Zhuge Liang) dalam menipu musuh-musuhnya.
Namun sayang kedua tokoh strategi ini masih kalah jauh dibandingkan tokoh Su-ma Ie yang cerdik dan piawai melakukan kontra strategi sehingga akhirnya keturunannya memperoleh tahta dari Tiga Negara dan kembali berhasil menyatukan Tiongkok.
Dalam kisah Lanjutan Sam Kok ini, Su-ma Yam, cucu dari Su-ma Ie yang berhasil menaklukkan keturunan Co Coh, Lauw Pie dan Sun Kwan. Dia kemudian menyatukan Negeri Gouw, Gwi dan Siok serta membangun sebuah kerajaan yang makmur dan mendirikan Dinasti Cin Barat (See Cin).
Namun dalam perjalanan dinasti yang dibangunnya ini, Su-ma Yam ternyata sempat membuat sebuah kesalahan fatal dengan membubarkan tentara yang dia punya. Dengan maksud meringankan beban rakyat karena anggaran negara dipakai membiayai tentara, Su-ma Yam membubarkan tentara. Akibatnya, pemberontakan terjadi di mana-mana dan Su-ma Yam terpaksa mengembalikan keberadaan tentara di Negeri Tiongkok.
Kisah See Cin yang merupakan kisah lanjutan roman Sam Kok ini juga menceritakan bahwa kekuasaan Dinasti Cin Barat juga terus dirongrong oleh sekelompok “orang dalam” istana. Dengan diwarnai intrik-intrik penuh jebakan, rongrongan itu akhirnya bisa membuat negeri baru ini runtuh.
Buku ini sangat menarik dibaca karena melalui kisah ini kita bisa banyak mempelajari karakter dan sikap para pemimpin ketika menghadapi rongrongan orang-orang yang dekat dengannya. ()

Judul : Lanjutan Sam Kok (See Cin)
Diceritakan Kembali : Marcus AS
Penerbit : PT Suara Harapan Bangsa
Harga Normal : Rp 55000
Harga Diskon : Rp 45.000

Pemesanan : WA /SMS 085920713061
Pin BB : 7CCE90C7
Email : bukuklasik@gmail.com

Sunday, 1 February 2015

Menikmati Sam Kok Versi Korea



Kalau ada epos sejarah yang begitu melegenda, mungkin orang akan menyebut roman Sam Kok sebagai salah satunya cerita yang paling populer. Karena ada ratusan versi cerita Sam Kok yang pernah muncul di dunia, termasuk di Indonesia.
Salah satunya adalah kisah Pentalogi Sam Kok versi Korea ini. Kisah ini ditulis ulang oleh penulis kenamaan Korea, Woo Ill Kim dan dilukis secara klasik oleh Youn Cheol Jeong. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan sejumlah peta dan foto-foto yang berkaitan dengan sejarah Dinasti Han berikut tiga kerajaan pecahannya yaitu Dinasti Wei, Shu dan Wu.
Kisah Sam Kok sendiri sebenarnya adalah sebuah novel klasik Tiongkok yang diciptakan oleh Luo Guan Zhong (Lo Kuan Tiong) yang mengisahkan tentang keruntuhan Dinasti Han. Dalam kisah ini, para panglima Dinasti Han kemudian satu per satu mendirikan negara sendiri hingga akhirnya muncul zaman tiga negara ini (Sam Kok).
Lewat kisah ini kita dapat mengenal berbagai karakter tokoh seperti tiga saudara Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei yang berperang melawan Cao Cao. Tiga bersaudara ini kemudian dibantu seorang ahli strategi yang luar biasa yakni Zhuge Liang. Sayang mereka kemudian tak berhasil menyatukan kembali Negeri Tengah kepangkuan Dinasti Han.
Dalam kisah ini, kita bisa mempelajari banyak aspek kehidupan seperti nilai-nilai keberanian, kejujuran, kepahlawanan, kesetiaan serta ketulusan hati. Dan tentu saja kita juga bisa mempelajari sisi gelap manusia yang penuh intrik, keserakahan, pengkhianatan dan dendam yang tak berkesudahan. Kisah ini tentu menjadi mahakarya yang tetap relevan untuk saat ini.

Judul : Sam Kok (Kisah Tiga Kerajaan) 1 – 5 Tamat
Penulis :  Woo Ill Kim
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Harga Normal : Rp 1.250.000
Harga Diskon : Rp 1.000.000


Pemesanan : WA /SMS 085920713061
Email : bukuklasik@gmail.com