Showing posts with label Tong Ciu Liat Kok. Show all posts
Showing posts with label Tong Ciu Liat Kok. Show all posts

Tuesday, 14 July 2015

Kisah Peralihan Tong Ciu Liat Kok dan Sam Kok



Dalam sastera Tiongkok, orang biasanya hanya mengenal kisah Sam Kok atau San Guo Yen I, Shui Hu Chuan, Beng Lee Kun, See Yu (Perjalanan ke Barat) atau Tong Ciu Liat Kok. Namun tak banyak orang yang melihat ada kisah-kisah sempalan lain dari daratan Tiongkok yang juga perlu mendapat perhatian seperti kisah Legenda Ular Putih, Han Kho Co atau kaisar pertama Dinasti Han yang merupakan cikal bakal kisah Sam Kok, serta kisah Tong See Han yang merupakan kisah peralihan dari kisah Tong Ciu Liat Kok menuju kisah Sam Kok.
Mengapa saya katakan bahwa kisah Tong See Han ini sebagai kisah peralihan dua roman besar ini, karena kisah ini dimulai dengan hadirnya seorang kaisar termasyhur Tiongkok yang bernama Cin Si Ong atau Qin Shi Huang (260-210 SM). Di kisah ini, digambarkan bagaimana Cin Si Ong menaklukkan 6 negara kecil dan mendirikan Kerajaan Cin yang kuat (kisah ini juga dibahas oleh roman klasik Tong Ciu Liat Kok).
Tak hanya menaklukkan Tiongkok, Cin Si Ong juga menyatukan negeri-negeri kecil ini menjadi sebuah negara yang besar. Meski dalam pemerintahannya, Cin Si Ong cenderung berlaku dengan tangan besi, tapi kalau mau jujur di masa pemerintahannya inilah Tiongkok bisa menciptakan monumen Tembok Besar yang sampai saat ini dikagumi hingga ke seluruh dunia.
Namun perlahan tapi pasti, kejayaan Dinasti Cin turun secara drastis dan membuat sejumlah negara kecil bangkit melawan dinasti ini. Pada saat pamor kerajaan ini menurun, muncul dua tokoh panglima yang gagah yakni Jenderal Hang Ie dan Lauw Pang. Kedua jenderal ini bahu-membahu untuk meruntuhkan Kerajaan Cin, walau akhirnya mereka pun bertempur dan pertempuran itu dimenangkan oleh Lauw Pang.
Setelah berhasil memenangkan semua peperangan itu, Lauw Pang kemudian mendirikan dinasti baru yang akhirnya dikenal sebagai Dinasti Han(247-195 SM). Lalu apa hubungannya dengan kisah Sam Kok? Memang secara persis tak ada hubungannya, namun karena sentral cerita dalam kisah Sam Kok adalah Dinasti Han, secara tidak langsung Tong See Han akan menjadi kisah antara yang patut dipertimbangan untuk disimak. Apalagi salah satu tokoh sentral Sam Kok yakni Lauw Pi disebut-sebut sebagai salah satu tokoh yang punya garis keturunan langsung dari Lauw Pang.   
Meski saat ini, dunia baru mengakui kehebatan roman sejarah Sam Kok terutama dalam bidang strategi dan taktik, sebenarnya roman Tong See Han pun tak kalah dalam serunya. Adu strategi dan taktik juga mewarnai perjalanan Lauw Pang dalam menaklukkan Negeri Tiongkok. Berbagai intrik dan jerat digunakan para tokoh yang ada dalam kisah ini untuk menggapai cita-citanya, termasuk ketika harus menyingkirkan sanak keluarga mereka sendiri.

Judul : Tong See Han (Hard Cover)
Diceritakan Kembali : Marcus AS
Penerbit : Suara Harapan Bangsa
Harga Normal : Rp 150.000
Harga Diskon : Rp 120.000 (belum termasuk ongkos kirim)
Kondisi : Baru 100 %
Pemesanan : WA /SMS 085920713061 atau bukuklasik@gmail.com

Sunday, 1 February 2015

Tong Ciu Liat Kok Kisah Klasik yang Disukai Mao Tse Tung



Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia tentu mengenal Perayaan Peh Cun yang merupakan peringatan mengenang jasa Khut Guan (Chu Yuan) saat menceburkan diri dalam sungai atau strategi Sun Wu (Sun Tzu) yang demikian termasyur. Kedua tokoh ini adalah tokoh yang muncul pada zaman Tong Ciu Liat Kok atau Musim Semi Musim Rontok.
Konon kisah ini disebut-sebut sebagai roman yang sangat indah, bahkan ada beberapa yang bilang bahwa kisah Tong Ciu Liat Kok ini lebih indah dari kisah Sam Kok (Epos Tiga Negara). Maka tak heran kalau kisah ini masuk dalam 10 judul roman klasik Tiongkok yang wajib dibaca orang Tionghoa selain Sam Kok, Shui Hu Chuan, Hung Louw Mung, See Yu Khi.
Kalau mau jujur, sebagian besar taktik bisnis dan dagang orangTionghoa dulu diserap lewat kisah ini. Intrik, strategi, adu taktik semuanya dirangkum lewat cerita-cerita menarik dalam kisah ini. Bahkan dalam beberapa kesempatan, tokoh-tokoh di dalam roman Tong Ciu Liat Kok ini menggunakan siasat mengumpankan wanita untuk menaklukkan musuh. Sehingga kisah ini seperti nyata dan relevan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Demikian hebatnya kisah ini, sehingga pimpinan Partai Komunis Cina ternama macam Mao Tse Tung (Mao Zedong) menyatakan bahwa bangsa Tiongkok tidak boleh melupakan kisah ini. Karena selain strategi dan siasat, dalam kisah ini juga ada banyak sekali nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang dapat dipetik.
“Catatan-catatan yang ada dalam zaman musim semi dan musim gugur serta negara-negara berperang adalah catatan-catatan khas yang luar biasa. Sehingga sampai saat ini, kisah-kisah yang ada di dalamnya masih dicintai bahkan dipakai sebagai tradisi mereka 1). Nilai-nilai yang dikandung dalam kisah ini menjadi sebuah peradaban klasik dari Negeri Cina yang patut dipelajari terus,” kata Mao.

Judul : Tong Ciu Liat Kok (1-9)
Penulis : Marcus AS
Penerbit : Marwin
Harga Normal : Rp 540.000
Harga Diskon : Rp 450.000

Pemesanan : WA /SMS 085920713061
Email : bukuklasik@gmail.com