Wayang Potehi adalah salah satu kesenian dari daratan Tiongkok yang sudah lama di kenal di Nusantara. Pertunjukan ini biasanya dibawa oleh komunitas totok dan peranakan Tionghoa yang sudah tinggal di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur selama ratusan tahun.
Wayang Potehi awalnya hanya dipertunjukan di klenteng-klenteng sebagai bagian dari ritual pemujaan, namun kini komunitas Tionghoa di Jawa tak hanya menjadikan wayang ini sebagai ritual pemujaan kepada para dewa dan arwah leluhur belaka, tapi juga bisa menjadi sarana bagi hiburan rakyat.
Dalam prakteknya, pertunjukan wayang ini sangat identik dengan Negeri Tiongkok, karena itu seni pertunjukan ini banyak menyajikan cerita-cerita kepahlawanan Tiongkok masa lalu. Seperti Sie Jin Kwie Ceng Tang, Sie Jin Kwie Ceng See, Sam Kok (San Guo Yen I) atau juga Sun Go Kong (Sun Wukong). Tapi tak jarang juga mereka menyajikan cerita drama mengharukan semacam San Pek Eng Tay yang terkenal dari Negeri Mao Tze Dong (Mao Tse Tung) ini.
Dengan mempelajari kesenian wayang ini, sedikit banyak kita bisa belajar soal kebudayaan kaum peranakan di Tanah Jawa, walaupun belum sempurna benar.
Dari sekian banyak jenis wayang Potehi, wayang Potehi yang ada di kawasan Gudo, Jawa Timur selalu disebut-sebut sebagai pagelaran wayang Potehi yang paling mendarah daging. Namun sayang tak banyak literatur yang bisa membeberkan sejarah panjang tentang asal-muasal kesenian ini.
Karena itu, kehadiran buku ini diharapkan mampu menguraikan tentang beberapa aspek seperti riwayat peranakan Tionghoa di Indonesia, sejarah Kota Gudo, sejarah wayang Potehi sebagai seni pertunjukan dan upaya pengembangannya. Buku ini kian menarik karena dilengkapi oleh foto-foto yang berkualitas.()
Judul: Wayang Potehi Gudo (Hardcover)
Penulis: Dwi Woro Retno Mastuti
Penerbit: Sinar Harapan dan Indonesia Shangbao
Tebal: xxviii + 145 hal
Kondisi : Baru 100 %
Harga Normal : Rp 250.000
Harga Diskon : Rp 200.000 (belum termasuk ongkos kirim)
Pemesanan : SMS 085920713061 atau email bukuklasik@gmail.com
Wayang Potehi awalnya hanya dipertunjukan di klenteng-klenteng sebagai bagian dari ritual pemujaan, namun kini komunitas Tionghoa di Jawa tak hanya menjadikan wayang ini sebagai ritual pemujaan kepada para dewa dan arwah leluhur belaka, tapi juga bisa menjadi sarana bagi hiburan rakyat.
Dalam prakteknya, pertunjukan wayang ini sangat identik dengan Negeri Tiongkok, karena itu seni pertunjukan ini banyak menyajikan cerita-cerita kepahlawanan Tiongkok masa lalu. Seperti Sie Jin Kwie Ceng Tang, Sie Jin Kwie Ceng See, Sam Kok (San Guo Yen I) atau juga Sun Go Kong (Sun Wukong). Tapi tak jarang juga mereka menyajikan cerita drama mengharukan semacam San Pek Eng Tay yang terkenal dari Negeri Mao Tze Dong (Mao Tse Tung) ini.
Dengan mempelajari kesenian wayang ini, sedikit banyak kita bisa belajar soal kebudayaan kaum peranakan di Tanah Jawa, walaupun belum sempurna benar.
Dari sekian banyak jenis wayang Potehi, wayang Potehi yang ada di kawasan Gudo, Jawa Timur selalu disebut-sebut sebagai pagelaran wayang Potehi yang paling mendarah daging. Namun sayang tak banyak literatur yang bisa membeberkan sejarah panjang tentang asal-muasal kesenian ini.
Karena itu, kehadiran buku ini diharapkan mampu menguraikan tentang beberapa aspek seperti riwayat peranakan Tionghoa di Indonesia, sejarah Kota Gudo, sejarah wayang Potehi sebagai seni pertunjukan dan upaya pengembangannya. Buku ini kian menarik karena dilengkapi oleh foto-foto yang berkualitas.()
Judul: Wayang Potehi Gudo (Hardcover)
Penulis: Dwi Woro Retno Mastuti
Penerbit: Sinar Harapan dan Indonesia Shangbao
Tebal: xxviii + 145 hal
Kondisi : Baru 100 %
Harga Normal : Rp 250.000
Harga Diskon : Rp 200.000 (belum termasuk ongkos kirim)
Pemesanan : SMS 085920713061 atau email bukuklasik@gmail.com