Sunday, 1 February 2015

Menikmati Sam Kok Versi Korea



Kalau ada epos sejarah yang begitu melegenda, mungkin orang akan menyebut roman Sam Kok sebagai salah satunya cerita yang paling populer. Karena ada ratusan versi cerita Sam Kok yang pernah muncul di dunia, termasuk di Indonesia.
Salah satunya adalah kisah Pentalogi Sam Kok versi Korea ini. Kisah ini ditulis ulang oleh penulis kenamaan Korea, Woo Ill Kim dan dilukis secara klasik oleh Youn Cheol Jeong. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan sejumlah peta dan foto-foto yang berkaitan dengan sejarah Dinasti Han berikut tiga kerajaan pecahannya yaitu Dinasti Wei, Shu dan Wu.
Kisah Sam Kok sendiri sebenarnya adalah sebuah novel klasik Tiongkok yang diciptakan oleh Luo Guan Zhong (Lo Kuan Tiong) yang mengisahkan tentang keruntuhan Dinasti Han. Dalam kisah ini, para panglima Dinasti Han kemudian satu per satu mendirikan negara sendiri hingga akhirnya muncul zaman tiga negara ini (Sam Kok).
Lewat kisah ini kita dapat mengenal berbagai karakter tokoh seperti tiga saudara Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei yang berperang melawan Cao Cao. Tiga bersaudara ini kemudian dibantu seorang ahli strategi yang luar biasa yakni Zhuge Liang. Sayang mereka kemudian tak berhasil menyatukan kembali Negeri Tengah kepangkuan Dinasti Han.
Dalam kisah ini, kita bisa mempelajari banyak aspek kehidupan seperti nilai-nilai keberanian, kejujuran, kepahlawanan, kesetiaan serta ketulusan hati. Dan tentu saja kita juga bisa mempelajari sisi gelap manusia yang penuh intrik, keserakahan, pengkhianatan dan dendam yang tak berkesudahan. Kisah ini tentu menjadi mahakarya yang tetap relevan untuk saat ini.

Judul : Sam Kok (Kisah Tiga Kerajaan) 1 – 5 Tamat
Penulis :  Woo Ill Kim
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Harga Normal : Rp 1.250.000
Harga Diskon : Rp 1.000.000


Pemesanan : WA /SMS 085920713061
Email : bukuklasik@gmail.com

Tong Ciu Liat Kok Kisah Klasik yang Disukai Mao Tse Tung



Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia tentu mengenal Perayaan Peh Cun yang merupakan peringatan mengenang jasa Khut Guan (Chu Yuan) saat menceburkan diri dalam sungai atau strategi Sun Wu (Sun Tzu) yang demikian termasyur. Kedua tokoh ini adalah tokoh yang muncul pada zaman Tong Ciu Liat Kok atau Musim Semi Musim Rontok.
Konon kisah ini disebut-sebut sebagai roman yang sangat indah, bahkan ada beberapa yang bilang bahwa kisah Tong Ciu Liat Kok ini lebih indah dari kisah Sam Kok (Epos Tiga Negara). Maka tak heran kalau kisah ini masuk dalam 10 judul roman klasik Tiongkok yang wajib dibaca orang Tionghoa selain Sam Kok, Shui Hu Chuan, Hung Louw Mung, See Yu Khi.
Kalau mau jujur, sebagian besar taktik bisnis dan dagang orangTionghoa dulu diserap lewat kisah ini. Intrik, strategi, adu taktik semuanya dirangkum lewat cerita-cerita menarik dalam kisah ini. Bahkan dalam beberapa kesempatan, tokoh-tokoh di dalam roman Tong Ciu Liat Kok ini menggunakan siasat mengumpankan wanita untuk menaklukkan musuh. Sehingga kisah ini seperti nyata dan relevan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Demikian hebatnya kisah ini, sehingga pimpinan Partai Komunis Cina ternama macam Mao Tse Tung (Mao Zedong) menyatakan bahwa bangsa Tiongkok tidak boleh melupakan kisah ini. Karena selain strategi dan siasat, dalam kisah ini juga ada banyak sekali nilai-nilai moral dan kemanusiaan yang dapat dipetik.
“Catatan-catatan yang ada dalam zaman musim semi dan musim gugur serta negara-negara berperang adalah catatan-catatan khas yang luar biasa. Sehingga sampai saat ini, kisah-kisah yang ada di dalamnya masih dicintai bahkan dipakai sebagai tradisi mereka 1). Nilai-nilai yang dikandung dalam kisah ini menjadi sebuah peradaban klasik dari Negeri Cina yang patut dipelajari terus,” kata Mao.

Judul : Tong Ciu Liat Kok (1-9)
Penulis : Marcus AS
Penerbit : Marwin
Harga Normal : Rp 540.000
Harga Diskon : Rp 450.000

Pemesanan : WA /SMS 085920713061
Email : bukuklasik@gmail.com