Thursday, 23 July 2015

Menikmati Kisah Shuihu Zhuan Versi Pelukis Singapura

Roman Tepi Air atau Shuihu Zhuan (Shui Hu Chuan) adalah salah satu dari empat roman klasik Tiongkok yang paling termashyur. Tiga roman lainnya adalah Sam Kok (San Guo Yen I) alias Epos Tiga Kerajaan, Xi You Chi (See Yu Ki) yang berkisah tentang Sun Wukong alias Sun Go Kong dan Hung Luo Meng (Impian di Bilik Merah).
Kisah Shui Hu Chuan ini telah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan telah banyak difilmkan juga. Namun anehnya orang juga tak pernah bosan dengan kisah kepahlawanan 108 pendekar Bukit Liangshan ini.
Bahkan pimpinan revolusioner Cina Mao Zedong (Mao Tse Tung) juga disebut-sebut sebagai pengagum kisah ini. Maka tak heran kalau penulis dan sinolog Amerika terkenal, Pearl S Buck juga mengagumi karya ini dan mengutip kata-kata bijak kisah ini dengan ungkapan yang begitu terkenal yakni All Man are Brother alias semua orang bersaudara.
Buku bertajuk Tepi Air ini sebenarnya mengisahkan tentang perjuangan para pendekar penegak kebenaran untuk melawan para pejabat korup di masa pemerintahan Dinasti Song (998-1023 Masehi).
Kisah ini dimulai ketika beberapa pejabat dan pendekar jujur mengalami fitnah atau tekanan dari para pejabat korup negeri itu. Ada Shi Jin, Lu Da, Lin Chong, Wu Yong, Yang Zhi , Li Kui, Wu Song dan banyak lagi. Para pendekar ini menetap di Gunung Liang Shan dan dipimpin oleh  Song Jiang untuk menegakkan keadilan dalam menumpas para pejabat korup dan membantu rakyat yang tertindas.
Meski hanya menceritakan kisah demi kisah penting dalam roman ini dan bukan dalam kisah yang utuh, tapi buku ini tetap menarik karena disajikan dengan gaya berbeda.
Si pengarang sekaligus ilustrator buku ini, Teo Seng Hoch ini menggarap komik ini dengan gaya khas anak muda. Sehingga pelukis kelahiran Singapura ini bisa menarik kaum muda untuk mencintai roman klasik lewat karyanya.
Dan komik Tepi Air miliknya ini, telah membuat pria yang memimpin Shenzao Cartoon Prodution ini mencapai puncak karirnya. Sehingga karyanya tak hanya digemari oleh para pemuda Singapura saja, tapi juga merambah negara lain seperti Malaysia, Taiwan dan bahkan Indonesia. ()

Judul : Tepi Air, Kisah 108 Pendekar Jilid 1-6 Tamat (Dibox)
Penulis : Shi Nai An
Pelukis : Teo Seng Hoch
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Harga Normal : Rp 210.000
Harga Diskon : Rp 170.000 (belum ongkos kirim)
Kondisi : 100 % Baru
Pemesanan : SMS/WA 085920713061 atau email bukuklasik@gmail.com

Wednesday, 22 July 2015

Qin Xianglian Penggalan Kisah Hakim Bao

Qin Xianglian adalah seorang wanita yang setia. Dia menikah dengan Chen Shimei. Mereka hidup di zaman Dinasti Song (998-1023 Masehi). Karena hidup mereka susah, maka Chen Shimei memutuskan untuk menempuh ujian sebagai calon pegawai negeri sipil (PNS) di kota raja dan meninggalkan anak isterinya.
Ternyata Chen Shimei berhasil lulus ujian dan menjadi seorang pejabat. Dia bahkan diangkat menjadi menantu adik ipar Kaisar Song. Karena kemewahan yang didapatnya, maka Chen Shimei lupa pada janjinya sebelum meninggalkan anak dan isterinya.
Karena kondisi perekonomian keluarganya semakin parah, Qin Xianglian terpaksa menyusul suaminya yang kabarnya telah sukses. Namun celakanya, sang suami yang khawatir karirnya hancur karena kehadiran isteri dan anaknya segera mengirim seorang pembunuh untuk menghabisi nyawa isterinya. Beruntung Qin Xianglian lolos dari pembunuhan itu.
Akibat diperlakukan semena-mena, Qin Xianglian pun mengadukan perkaranya kepada Hakim Bao Zheng atau Pao Kong dalam dialek Hokkian. Kepada hakim berjuluk si hitam ini, Qin Xianglian menceritakan segala yang terjadi termasuk rencana pembunuhan atas dirinya. Sang hakim yang adil ini marah dan berniat menghukum ipar sang kaisar. Meski dihalang-halangi oleh kerabat istina, dengan tegas Bao Zheng akhirnya mengeksekusi mati ipar kaisar ini.
Kisah yang disajikan dalam bentuk cerita bergambar ini merupakan salah satu dari 72 buah kasus yang ditangani oleh Hakim Bao Zheng yang hidup antara tahun 999-1062 Masehi ini. Ketegasannya sebagai hakim membuat namanya demikian termasyhur hingga saat ini. ()

Judul : Qin Xianglian
Karya : Sheng Qiang
Alih Bahasa : Erick Eressen
Penerbit : Suara Harapan Bangsa
Harga Normal : Rp 17.500
Harga Diskon : Rp 15.000