Wednesday, 18 February 2015

Belajar dari Kisah Keruntuhan Tiga Negara (Sam Kok)



Kisah Sam Kok adalah kisah epos perjuangan dari Negeri Tiongkok yang begitu termasyhur. Ada banyak strategi, taktik dan intrik yang ada di dalamnya. Penuh emosi, greget dan bahkan kemarahan ketika kita menyaksikan kekejaman yang dilakukan tokoh Co Coh (Cao Cao). Atau kita bisa melihat kecerdikan Khong Beng (Zhuge Liang) dalam menipu musuh-musuhnya.
Namun sayang kedua tokoh strategi ini masih kalah jauh dibandingkan tokoh Su-ma Ie yang cerdik dan piawai melakukan kontra strategi sehingga akhirnya keturunannya memperoleh tahta dari Tiga Negara dan kembali berhasil menyatukan Tiongkok.
Dalam kisah Lanjutan Sam Kok ini, Su-ma Yam, cucu dari Su-ma Ie yang berhasil menaklukkan keturunan Co Coh, Lauw Pie dan Sun Kwan. Dia kemudian menyatukan Negeri Gouw, Gwi dan Siok serta membangun sebuah kerajaan yang makmur dan mendirikan Dinasti Cin Barat (See Cin).
Namun dalam perjalanan dinasti yang dibangunnya ini, Su-ma Yam ternyata sempat membuat sebuah kesalahan fatal dengan membubarkan tentara yang dia punya. Dengan maksud meringankan beban rakyat karena anggaran negara dipakai membiayai tentara, Su-ma Yam membubarkan tentara. Akibatnya, pemberontakan terjadi di mana-mana dan Su-ma Yam terpaksa mengembalikan keberadaan tentara di Negeri Tiongkok.
Kisah See Cin yang merupakan kisah lanjutan roman Sam Kok ini juga menceritakan bahwa kekuasaan Dinasti Cin Barat juga terus dirongrong oleh sekelompok “orang dalam” istana. Dengan diwarnai intrik-intrik penuh jebakan, rongrongan itu akhirnya bisa membuat negeri baru ini runtuh.
Buku ini sangat menarik dibaca karena melalui kisah ini kita bisa banyak mempelajari karakter dan sikap para pemimpin ketika menghadapi rongrongan orang-orang yang dekat dengannya. ()

Judul : Lanjutan Sam Kok (See Cin)
Diceritakan Kembali : Marcus AS
Penerbit : PT Suara Harapan Bangsa
Harga Normal : Rp 55000
Harga Diskon : Rp 45.000

Pemesanan : WA /SMS 085920713061
Pin BB : 7CCE90C7
Email : bukuklasik@gmail.com

Monday, 2 February 2015

Sejarah Panjang Perkumpulan Tionghoa Indonesia



Tiong Hoa Hwe Koan (THHK) adalah salah satu perkumpulan Tionghoa yang cukup populer di Indonesia. Perkumpulan ini berdiri 8 tahun lebih awal dari berdirinya Boedi Oetomo yang merupakan perkumpulan pertama asli Indonesia yang diabadikan menjadi Hari Kebangkitan Nasional. Ya, delapan tahun persis karena THHK berdiri tahun 1900 dan Boedi Oetomo berdiri 1908.
Buku ini merupakan buku catatan sejarah perjalanan organisasi yang pada akhirnya banyak bergerak di bidang pendidikan ini. Hampir seratus sekolah lebih sempat dibangun THHK di Indonesia, sebelum keberadaannya diberangus pemerintah Orde Baru.
Dalam buku ini diceritakan tentang sejarah, pergerakan dan kegiatan-kegiatan organisasi ini dalam periode 1900-1939 atau lebih dari 40 tahun. Buku ini konon diterbitkan sebagai buku peringatan 40 tahun berdirinya Tiong Hoa Hwe Koan.
Dan yang menarik buku ini menggambarkan sejarah perjalanan Tiong Hoa Hwe Koan ini dalam 3 periode besar yakni periode 1900-1904, periode 19015-1914 dan yang terakhir periode 1915-1939. Di samping itu, buku ini juga dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang masih tersimpan dalam periode 1900-1939.

Judul : Riwajat 40 Taon THHK Batavia
Penulis : Nio Joe Lan
Penerbit : Tiong Hoa Hwe Koan
Tahun Terbit : 1940
Harga Normal : Rp 4.000.000 (TERJUAL)
Harga Diskon : Rp 3.800.000

Pemesanan : WA/SMS 085920713061
Email : bukuklasik@gmail.com