Ada banyak sekali perayaan dan persembahyangan dalam tradisi Tiongkok lama yang dilakukan bangsa ini, baik di negeri asalnya maupun di seluruh dunia. Kalau diikuti, mungkin hampir setiap hari akan ada persembahyangan yang harus dirayakan oleh keturunan Tionghoa. Namun hanya beberapa perayaan saja yang biasa dirayakan.
Sayang,
sejak zaman Orde Baru, sejumlah tradisi ini sempat terberangus karena rezim ini
sengaja membatasi ruang gerak agama dan kebudayaan Tionghoa di negeri ini. Itu
sebabnya, diakui atau tidak, banyak orang Tionghoa Indonesia yang hanya merayakan
perayaan tersebut tanpa mengerti makna dari perayaan itu sendiri.
Buku
Hari Raya Tionghoa ini akan coba menjabarkan sejarah, makna dan tujuan dari
perayaan yang masih dilakukan oleh etnis Tionghoa dari dulu hingga sekarang.
Buku ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi para generasi muda
Tionghoa, mereka yang tertarik mempelajari ataupun peneliti kebudayaan Tionghoa
sendiri.
Penulisnya,
Marcus AS mengambil sejumlah literatur lama dan pengalaman pribadinya, lalu
merangkum dan mengolahnya menjadi sebuah buku baru yang dapat bermanfaat bagi
pembacanya.
Dalam
buku ini, Marcus AS menceritakan soal penciptaan penanggalan Tionghoa,
penciptaan 12 shio, Hari Raya Imlek berikut tradisi-tradisinya, Hari Raya Peh
Cun, Ceng Beng, Tang Ceh dan sebagainya. Menariknya, semua itu dituturkan dalam
gaya bahasa cerita layaknya sebuah novel.
Judul : Hari Raya Tionghoa
Penulis : Marcus AS
Penerbit : Suara Harapan Bangsa
Harga Normal : Rp 75.000
Harga Diskon : Rp 60.000
Pemesanan : WA /SMS 085920713061
Email : bukuklasik@gmail.com